Follow Us:

Gimana sih Budaya Pernikahan di Luar Negeri? Beda sama Indonesia ga sih?

Kalau di Indonesia pernikahan identik dengan adat, resepsi besar, dan undangan sampai ratusan orang, di luar negeri ternyata caranya bisa jauh berbeda. Setiap negara punya tradisi khas yang unik, dari yang simpel sampai super meriah. Yuk, lihat beberapa contohnya!

1. Amerika Serikat: Pernikahan Intim dengan Tamu Terbatas

Di Amerika, pernikahan sering dibuat sederhana dan personal. Banyak pasangan hanya mengundang keluarga inti dan sahabat dekat, bukan ribuan orang seperti di Indonesia. Tempatnya pun bervariasi, bisa di taman, pantai, atau bahkan halaman belakang rumah. Konsep ini memberi suasana hangat dan lebih intim.

Contoh yang populer adalah backyard wedding. Dekorasinya biasanya sederhana tapi penuh detail manis. Yang ditekankan bukan kemewahan pesta, melainkan momen emosional antar keluarga dan sahabat. Fokus utama adalah janji suci dan kebersamaan pasangan.

2. Korea Selatan: Perpaduan Modern dan Tradisional

Di Korea Selatan, pernikahan sering menggabungkan upacara modern dengan prosesi tradisional yang disebut pyebaek (폐백). Setelah akad atau resepsi utama, pasangan pengantin mengenakan hanbok (한복), pakaian adat berwarna cerah, lalu melakukan penghormatan kepada orang tua dengan cara membungkuk dalam-dalam. Momen ini menjadi simbol rasa hormat sekaligus doa restu untuk kehidupan baru.

Yang menarik, dalam prosesi pyebaek, orang tua pengantin melemparkan kurma dan kastanye ke pangkuan pengantin wanita. Jumlah yang berhasil ditangkap diyakini melambangkan banyaknya anak yang akan mereka miliki. Jadi, meski bernuansa sederhana, pernikahan di Korea Selatan tetap sarat makna, hangat, dan penuh simbol keluarga.

3. Jerman: Tradisi Pecah Piring Sebelum Nikah

Di Jerman, ada tradisi unik bernama Polterabend. Menjelang pernikahan, para tamu akan memecahkan piring porselen di depan calon pengantin. Setelah itu, pasangan harus membersihkan pecahan bersama-sama. Filosofinya, kerja sama sejak awal akan memperkuat rumah tangga.

Selain itu, pernikahan di Jerman umumnya sederhana. Pasangan biasanya menanggung sendiri biaya pesta tanpa banyak bantuan keluarga. Fokusnya ada pada acara resmi di gereja atau kantor sipil. Jadi, meski tidak semewah negara lain, tetap penuh makna simbolis.

4. Jepang: Menggabungkan Modern dan Tradisi

Di Jepang, pernikahan sering memadukan upacara tradisional dengan modern. Upacara Shinto biasanya dilakukan di kuil, dengan mempelai wanita mengenakan kimono putih dan pria memakai montsuki. Suasananya sakral, penuh simbol, dan sangat tradisional. Prosesi ini menekankan kesucian ikatan pernikahan.

Namun, banyak pasangan juga memilih melanjutkan dengan resepsi bergaya Barat. Mereka memakai gaun putih, setelan jas, dan melakukan tradisi potong kue. Jadi, dalam satu pernikahan bisa ada dua gaya yang berbeda. Perpaduan ini bikin pernikahan di Jepang terasa unik sekaligus modern.

5. Turki: Meriah dengan Tarian dan Tradisi Unik

Di Turki, pernikahan biasanya diawali dengan prosesi lamaran resmi yang disebut kız isteme. Pihak keluarga pria datang membawa kopi buatan calon pengantin wanita. Uniknya, sang mempelai wanita kadang mencampurkan garam ke dalam kopi yang diberikan untuk calon suami, sebagai ujian kecil tentang kesabaran. Suasana ini hangat sekaligus penuh canda tawa.

Yang menarik, pesta pernikahan di Turki selalu diramaikan dengan musik dan tarian tradisional, terutama halay, tarian beramai-ramai yang dilakukan dengan saling bergandengan tangan. Semua tamu, dari anak-anak hingga orang tua, ikut serta menari. Jadi, pernikahan di Turki benar-benar terasa sebagai perayaan besar yang menggabungkan tradisi, kebersamaan, dan kegembiraan.

Jika dibandingkan dengan Indonesia yang kaya adat dan biasanya dirayakan besar-besaran, pernikahan di luar negeri punya cara unik masing-masing, ada yang sederhana, ada juga yang penuh simbol atau perayaan panjang. Dari sini kita bisa lihat, baik di Indonesia maupun di luar negeri, pernikahan tetap punya tujuan yang sama: merayakan cinta dan awal kehidupan baru bersama. Cek artikel menarik lainnya di lenterabasa.com!

© 2023 Lenterabasa