Follow Us:

Kapan Sih Momen yang Oke Buat Ambil S2?

Lanjut S2 itu keputusan besar, bukan hanya soal niat, tapi juga soal timing. Banyak orang punya keinginan buat kuliah lagi, tapi bingung kapan waktu yang tepat. Kalau kamu lagi mikir hal yang sama, artikel ini bakal bantu kamu mengenali tanda-tanda kamu udah siap ambil S2. Bukan harus nunggu “sempurna”, tapi penting banget buat tahu kapan momen yang pas sebelum kamu ambil langkah berikutnya. Kalo kamu punya impian buat lanjut S2 (apalagi ke luar negeri) tapi masih ragu, tips ini cocok banget buat kamu!

1. Setelah Beberapa Tahun Kerja dan Mulai Ngerasa Mentok

Kalau kamu sudah bekerja selama 2–5 tahun dan mulai merasa kariermu gitu-gitu aja, itu bisa jadi sinyal penting. Mungkin kamu mulai kehilangan tantangan, merasa tidak berkembang, atau mulai mempertanyakan arah tujuan profesionalmu. Bisa jadi ini saat yang tepat untuk mengevaluasi langkah berikutnya dalam perjalanan kariermu.

Salah satu cara yang bisa kamu pertimbangkan adalah melanjutkan studi ke jenjang S2. Program ini bisa menjadi sarana untuk “reset” arah karier dan memperkuat keahlian di bidang yang lebih spesifik. Selain menambah wawasan, S2 juga bisa membuka jalan ke pekerjaan yang lebih strategis atau bergengsi. 

2. Saat Kamu Tahu Persis Mau Belajar Apa

Berbeda dari S1 yang sering kali masih dipenuhi fase coba-coba, saat menempuh S2 sebaiknya kamu sudah punya arah yang lebih jelas. Kamu perlu tahu bidang apa yang ingin kamu dalami dan alasan di balik pilihan itu. Ini penting supaya kamu bisa fokus dan nggak mudah goyah saat menghadapi tantangan selama studi. 

Kalau kamu sudah punya gambaran soal jurusan, topik riset, atau bahkan universitas impian, itu pertanda kamu berada di jalur yang tepat. Semakin jelas tujuanmu, semakin besar pula kemungkinan kamu bisa menikmati proses belajarnya. Bahkan, kamu bisa lebih maksimal dalam menyerap ilmu dan membangun jaringan yang relevan.

3. Pas Lagi Ada Kesempatan: Beasiswa, Waktu Luang, atau Support Keluarga

Kadang, waktu terbaik untuk lanjut S2 bukan datang dari rencana yang disusun jauh-jauh hari, tapi justru dari peluang yang muncul lebih dulu. Situasi seperti ini sering kali datang tiba-tiba, tapi bisa jadi penentu arah baru dalam hidupmu. Yang terpenting adalah kesiapan kamu untuk membaca sinyal dan mengambil keputusan cepat. 

Misalnya, ada beasiswa yang relevan dengan latar belakang dan minatmu. Atau mungkin pekerjaan sedang longgar dan kamu bisa ambil jeda untuk studi. Bisa juga karena keluarga sedang memberi dukungan penuh, membuatmu lebih leluasa untuk fokus belajar. Kalau kondisi ini hadir bersamaan, bisa jadi tanda bahwa inilah saat yang pas untuk melangkah.

4. Setelah Punya Pengalaman yang Bisa Dihubungkan ke Studi

Banyak program S2, terutama di luar negeri, sangat menghargai kandidat yang punya pengalaman praktis di bidangnya. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kamu bukan cuma punya pengetahuan teori, tapi juga paham cara kerja di lapangan. Jadi, kalau kamu pernah bekerja di bidang terkait, bikin proyek mandiri, atau aktif di komunitas, itu bisa jadi nilai plus yang signifikan. 

Pengalaman praktis juga sangat membantu kamu menyusun personal statement dan CV untuk pendaftaran. Kamu jadi punya lebih banyak cerita konkret yang lebih relevan. Ini akan membuat aplikasimu terasa lebih meyakinkan dan relevan di mata tim seleksi. Semakin kuat dan jujur kamu menggambarkan perjalananmu, semakin besar peluang untuk lolos ke tahap berikutnya.

Jadi, kapan momen yang oke buat ambil S2? Saat kamu mulai merasa siap secara mental, punya tujuan jelas, dan ada kesempatan yang mendukung, itu bisa jadi waktunya. Tidak perlu nunggu semuanya sempurna, yang penting kamu tahu arah dan alasannya. Kalau sinyal-sinyal itu muncul, mungkin memang sekarang saatnya melangkah. Cek artikel lainnya di lenterabasa.com buat dapet insight soal kuliah lanjut, beasiswa, dan tips studi ke luar negeri!

© 2023 Lenterabasa