Bagi banyak orang sekarang, kopi adalah bagian dari hidup. Ia muncul di pagi hari untuk membangunkan pikiran, menemani obrolan sore, atau sekadar jadi alasan singgah sebentar ke kafe. Sulit dibayangkan ada dunia tanpa kopi. Tapi menariknya, pada abad ke-18, minuman hitam ini justru dianggap berbahaya di Prusia (Jerman saat itu). Bahkan seorang raja pernah mengumumkan “perang” melawan kafein.
Raja yang Lebih Suka Bir
Ceritanya berawal dari Raja Frederick William I. Ia terkenal disiplin, keras, dan sangat menjunjung nilai kerja keras rakyatnya. Nah, saat budaya minum kopi mulai populer di Eropa, sang raja merasa risih. Menurut pandangannya, kopi tidak ada manfaatnya dan malah membuat orang malas bekerja dan meninggalkan minuman tradisional yang dianggap “asli Jerman”, yaitu bir.
Ia kemudian membuat berbagai aturan untuk membatasi konsumsi kopi. Pajak dinaikkan, izin penjualan dipersempit, bahkan ada larangan bagi rakyat kecil untuk menikmatinya. Kopi seolah diposisikan sebagai minuman kaum elite saja, sementara rakyat biasa didorong tetap setia pada bir.
Polisi Kopi yang Mengendus Aroma
Tidak berhenti sampai di situ, sang raja bahkan membentuk pasukan khusus yang tugasnya bisa dibilang unik: mencium bau kopi. Ya, mereka berjalan di jalanan untuk memastikan tidak ada warga yang diam-diam menyeduh kopi di dapur rumahnya. Kalau ketahuan, siap-siap saja kena masalah.
Bayangkan betapa anehnya minuman yang sekarang jadi bagian sehari-hari dulu sampai diawasi ketat seperti itu. Tetapi, bukannya membuat rakyat jera, aturan ini justru menambah rasa penasaran.
Kopi yang Semakin Dicintai
Seperti banyak hal terlarang lainnya, kopi malah makin digemari. Orang-orang Prusia tetap menyeduh kopi secara sembunyi-sembunyi. Para bangsawan dan pedagang bahkan menganggap kopi sebagai simbol gaya hidup modern. Minum kopi jadi semacam pernyataan sosial: tanda bahwa seseorang termasuk golongan terdidik dan berkelas.
Lambat laun, aturan anti-kopi itu tak mampu menahan gelombang. Kopi tetap beredar, baik secara resmi maupun diam-diam. Dan setelah masa pemerintahan Raja Frederick berakhir, kebijakan keras itu pun ikut sirna.
Dari Musuh Jadi Tradisi
Lucunya, kopi yang dulu dianggap berbahaya justru akhirnya masuk ke jantung budaya Jerman. Salah satunya adalah tradisi Kaffeeklatsch, momen santai untuk duduk bersama teman atau keluarga, minum kopi sambil ngobrol ringan ditemani kue. Tradisi ini bertahan sampai sekarang dan jadi bagian penting dari kehidupan sosial orang Jerman.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kisah ini memberi pelajaran bahwa budaya sulit dihentikan hanya dengan larangan. Apa yang awalnya ditentang penguasa bisa tetap bertahan, bahkan tumbuh lebih kuat, jika sudah dicintai masyarakat. Kopi adalah contohnya. Dari musuh negara di abad ke-18, kini ia menjelma jadi sahabat sehari-hari, bukan hanya di Jerman, tapi juga di seluruh dunia. Cek cerita menarik lainnya di website lenterabasa.com, ya!
