
Halo Sobat Lentera!
Tahukah kamu bahwa aksara adalah salah satu elemen penting dalam sistem penulisan sebuah bahasa. Banyak negara di dunia menggunakan alfabet latin atau abjad lain yang bersifat fonetik, tetapi ada juga sejumlah negara yang menggunakan sistem aksara non-alfabet.
Sistem aksara ini dikenal memiliki struktur yang berbeda namun indah. Ini berhasil membuat beberapa orang heran cara membacanya, faktanya tulisan tersebut mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa-bangsa tersebut. Berikut adalah beberapa negara yang menggunakan huruf aksara non-alfabet.
1. Tiongkok – Hanzi
Di Tiongkok, sistem penulisan utama adalah Hanzi, yang terdiri dari karakter-karakter logografis. Setiap karakter Hanzi mewakili sebuah kata atau morfem, dan bukan bunyi individu seperti dalam alfabet. Menandakan bahwa penulisan dalam bahasa Tiongkok tidak tergantung pada pengucapan fonetik dari setiap huruf, melainkan pada makna dan konteks karakter tersebut.
2. Jepang – Kanji, Hiragana, dan Katakana
Jepang menggunakan tiga sistem penulisan berbeda: Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji adalah karakter yang diadopsi dari Hanzi Tiongkok, seperti Hanzi, setiap Kanji mewakili suatu makna tertentu. Di samping itu, Hiragana dan Katakana adalah sistem silabis yang masing-masing mewakili suku kata. Hiragana digunakan untuk penulisan kata-kata asli Jepang dan partikel, sedangkan Katakana digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing.
3. Korea – Hangeul
Penulisan Korea dikenal sebagai Hangeul, unik karena merupakan sistem penulisan alfabetis dengan desain yang sangat berbeda dari alfabet Latin. Hangeul terdiri dari 14 konsonan dan 10 vokal yang digabungkan dalam blok-blok suku kata. Meskipun setiap blok mewakili satu suku kata, struktur Hangeul secara keseluruhan sangat sistematis dan mudah dipelajari.
4. Thailand – Aksara Thailand
Aksara Thailand adalah sistem abjad yang digunakan untuk menulis bahasa Thailand. Berbeda dengan alfabet fonetik, aksara Thailand memiliki bentuk yang lebih kompleks dan menyertakan konsonan, vokal, dan tonasi. Setiap karakter dapat memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada posisi dan fungsinya dalam kata.
5. Indonesia – Aksara Bugis dan Aksara Bali
Selain menggunakan alfabet Latin, Indonesia juga memiliki sistem penulisan tradisional seperti Aksara Bugis dan Aksara Bali. Aksara Bugis digunakan oleh suku Bugis di Sulawesi Selatan, sedangkan Aksara Bali digunakan di pulau Bali. Kedua aksara ini adalah contoh dari sistem penulisan abjad silabis, di mana karakter mewakili satu suku kata.
Penggunaan aksara non-alfabet menunjukkan keberagaman dan keunikan dalam cara manusia merepresentasikan bahasa secara tertulis. Masing-masing sistem ini membawa serta kekayaan budaya dan sejarah yang mendalam, memperkaya pengalaman kita dalam memahami cara berkomunikasi di berbagai belahan dunia. Dengan mempelajari dan menghargai aksara-aksara ini, kita dapat lebih menghargai keragaman linguistik dan budaya yang ada di planet kita.
Selamat Hari Aksara Internasional Sobat Lentera!