Dalam dunia pendidikan dan dunia kerja, pertanyaan seputara seberapa penting Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seringkali menjadi perdebatan. Namun, apakah nilai IPK benar-benar menjadi acuan utama untuk meraih kesuksesan di masa depan? Berdasarkan pengalaman sejumlah individu dan tren global, mungkin beberapa perusahaan sudah saatnya untuk meninjau ulang pandangan terhadap nilai IPK, terutama bagi pelamar kerja.
Nyatanya, sekarang makin banyak perusahaan yang tidak lagi mempertimbangkan IPK atau ijazah sebagai faktor utama dalam proses rekrutmen. Kebanyakan perusahaan lebih memprioritaskan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa semakin banyak lulusan SMA yang menduduki posisi manajerial di perusahaan-perusahaan.
Meskipun demikian, bukan berarti IPK tidak penting di zaman ini. IPK merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dimiliki setiap mahasiswa sebagai bentuk rasa hormat terhadap diri sendiri, orang tua, dan universitas. Perdebatan mengenai penting tidaknya IPK seharusnya bukan dijadikan acuan agar tidak mempedulikan IPK sama sekali. Bisa jadi perusahaan juga menilai dari beban jurusan maupun universitasnya.
Oleh karena itu, bagi sebagian orang nilai IPK mungkin bukanlah satu-satunya penentu, namun bagi yang lain, pendidikan tetap menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun karir yang gemilang. Pada akhirnya, penting untuk diingat bahwa belajar untuk mencapai IPK yang memuaskan atau sekadar lulus, jangan lupa apresiasi dirimu karena telah melewati masa-masa sulit!